reach for the sky -woody

Read on and you'll know (almost) everything about me :)

Sunday, November 20, 2011

HAFALAN PRESENTASI KIMIA: KEL. 2

-ALSA (Ekstasi [MDMA]):

Apa itu ekstasi?

MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine) atau yang umumnya dikenal sebagai ekstasi. Ekstasi biasanya berbentuk tablet berwarna dengan disain yang berbeda-beda. Ekstasi bisa juga berbentuk bubuk atau kapsul. Salah satu zat psikotropika.

Seperti kebanyakan obat terlarang, tidak ada kontrol yang mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan bahwa sebutir ekstasi sepenuhnya berisi ekstasi. Seringkali ekstasi dicampur dengan bahan-bahan berbahaya lainnya.

Nama-nama lain: Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dll.


 

-NAFA:

MET (metilamfetamina/Methamphetamine), berbentuk kristal seperti gula pasir atau vetsin (bumbu penyedap makanan). Merusak otak, terutama bagian otak yang mengendalikan pernafasan. Pertama dibuat oleh Efedrina di Jepang pada 1893 oleh Nagai Nagayoshi.

shabu adalah bahan kimia methamphetamin. Biasanya berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan.

Shabu -shabu sering juga disebut : SS,ice (es) karena bentuknya yang seperti kristal transparan tidak berbau dan tidak berwarna.


 

-ILSA (Akibat pemakaian ekstasi-negatif):

  • Ada bukti bahwa obat ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan hati.
  • Ekstasi merusak otak dan memperlemah daya ingat.
  • adanya depresi berat dan telah ada kasus-kasus gangguan kejiwaan.
  • Dapat mengakibatkan kematian

untuk tambahan aja ya:

Apa saja pengaruh jangka panjang pemakaian ekstasi?

Sedikit yang diketahui tentang pengaruh jangka panjang dari pemakaian ekstasi, tetapi kemungkinan kerusakan mental dan psikologis sangat tinggi. Berikut adalah apa saja yang kita sudah tahu:

  • Ekstasi merusak otak dan memperlemah daya ingat.
  • Ekstasi merusak mekanisme di dalam otak yang mengatur daya belajar dan berpikir dengan cepat.
  • Ada bukti bahwa obat ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan hati.
  • Pemakai teratur telah mengakui adanya depresi berat dan telah ada kasus-kasus gangguan kejiwaan.

Ketergantungan
Ada bukti bahwa orang dapat menjadi kecanduan ekstasi secara psikologis. Pemakai mengakui kesulitan mereka untuk berhenti atau mengurangi pemakaian.

Kematian
Telah diketahui bahwa kematian akibat ekstasi dapat terjadi sebagai akibat dari tiga keadaan yang berbeda:

  1. Pengaruh stimulasi yang mengakibatkan serangan jantung atau pendarahan otak.
  2. Kombinasi penggunaan ekstasi dengan dengan aktivitas menari akan menyebabkan naiknya temperatur suhu badan pada tingkat yang berbahaya. Karena biasanya ekstasi diminum di klub-klub malam atau diskotik, maka resiko kematian karena panas yang berlebihan (hyperthermia) akan meningkat.

Walau bukan karena akibat langsung dari ekstasi, kematian dapat terjadi karena banyaknya air yang diminum akibat temperatur suhu badan yang tinggi sehingga terjadi "dilutional hyponatremia" -keadaan dimana otak kelebihan cairan.


 

-LIA (akibat pemakaian sabu2-negatif):

  • Jangka panjang: fungsi otak terganggu dan bisa berakhir dengan kegilaan.
  •  Gelisah dan tidak bisa diam
  • Tidak bisa tidur dan tidak bisa makan

Dikarenakan oleh kandungan sabu-sabu berupa AMFETAMIN


 

-HUBAIB (ekstasi dlm kedokteran):

  • Untuk terapi autisme
  • Dapat meredakan gelisah dan depresi
  • Meredakan skizofrenia*

Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri. Skizofrenia Tipe I ditandai dengan menonjolnya gejala-gejala positif seperti halusinasi, delusi, dan asosiasi longgar, sedangkan pada Skizofrenia Tipe II ditemukan gejala-gejala negative seperti penarikan diri, apati, dan perawatan diri yang buruk.


 

-GHANI (sabu2 dlm kedokteran):

  • Mengatasi sariawan pada musim Pancaroba
  • Meningkatkan IQ pada anak (tdk berlebihan)

tambahin sendiri ya, gue gatau lagi-_-


 

-HARDI (pencegahan & solusi penggunaan ekstasi dan sabu2):

PENCEGAHAN:

  • Menghindari pergaulan yang tidak baik
  • Jangan mengkonsumsi berlebihan

SOLUSI:

  • Menjalankan terapi
  • Sebisa mungkin menghindari
  • Konsultasi dengan dokter

-tambahin sendiri lagi ya._.